Liga335 — Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Sumatera Utara melaporkan dampak signifikan dari bencana alam yang melanda provinsi tersebut. Hingga update data terakhir, tercatat 704 orang mengalami luka-luka dan 91 orang lainnya masih dalam status hilang.
Sebaran Korban di Lima Kabupaten/Kota
Data sementara per 12 Desember 2025 pukul 17.00 WIB menunjukkan korban berasal dari lima wilayah administrasi dari total 19 kabupaten/kota yang terdampak. Untuk korban luka-luka, Kabupaten Tapanuli Tengah mencatat angka tertinggi dengan 561 orang, disusul Kota Sibolga (61 orang), Kabupaten Tapanuli Selatan (69 orang), Kabupaten Humbang Hasundutan (10 orang), dan Kabupaten Tapanuli Utara (3 orang).
Sementara untuk korban hilang, Kabupaten Tapanuli Tengah juga mencatat angka tertinggi dengan 57 orang. Dikutip oleh Kabupaten Tapanuli Selatan (30 orang), Kabupaten Tapanuli Utara (2 orang), serta Kota Sibolga dan Kabupaten Humbang Hasundutan masing-masing 1 orang.
Upaya Penanganan dan Pencarian Terus Berlangsung
Sri Wahyuni Pancasilawati, Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumatera Utara, menegaskan bahwa data tersebut masih bersifat sementara. Berbagai upaya penanganan telah dan terus dilakukan oleh pemangku kebijakan di masing-masing wilayah terdampak.
Tim gabungan yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, Basarnas, dan relawan terus melaksanakan operasi pencarian terhadap warga yang masih dinyatakan hilang. Perkembangan situasi dan update data akan terus disampaikan kepada publik.
Lingkup Wilayah Terdampak
Bencana alam ini melanda wilayah yang cukup luas. Pusdalops mencatat 19 kabupaten/kota yang terdampak, mencakup Kota Medan, Tebingtinggi, Binjai, Padangsidimpuan, Sibolga, serta kabupaten-kabupaten seperti Deliserdang, Serdang Bedagai, Langkat, Humbang Hasundutan, Pakpak Bharat, Nias, Nias Selatan, Nias Utara, Tapanuli Utara, Asahan, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Mandailing Natal, dan Batubara.
Pemulihan di daerah-daerah yang terkena dampak, seperti yang terlihat di Batang Toru, masih berlangsung dengan masyarakat berusaha kembali beraktivitas di sisa-sisa kerusakan.