Pelaku Ledakan di SMAN 72 Tiru Aksi di Grup TCC, Supaya Dibilang Hebat

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Eddy Hartono mengungkapkan bahwa anak yang terlibat dalam kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta ternyata aktif dalam sebuah grup bernama True Crime Community (TCC), sebuah komunitas yang membahas aksi-aksi kejahatan nyata.

“Dalam kasus SMAN 72, Densus menemukan bahwa pelaku terhubung dengan grup bernama TCC, True Crime Community. Dari sanalah ia mendapatkan dan meniru berbagai ide perilaku,” ujar Eddy di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (19/11/2025).

Eddy menjelaskan bahwa banyak anggota komunitas tersebut merasa dirinya ‘berani’ hanya karena mengikuti atau meniru perilaku ekstrem yang ditampilkan di dalam grup. Dorongan untuk dianggap hebat dan memperoleh pengakuan menjadi faktor psikologis yang mendorong tindakan tersebut.

Pemerintah, kata Eddy, kini bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, KPAI, Kemensos, serta para psikolog untuk memetakan kondisi mental anak-anak yang terpengaruh konten serupa.

“Setelah kondisi psikologisnya dipahami, barulah ditentukan bentuk rehabilitasi yang tepat untuk anak-anak yang mengalami tekanan mental tersebut,” jelasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa pola rekrutmen terorisme sekarang semakin banyak dilakukan melalui media sosial dan bahkan game online, dengan target utama anak-anak serta pelajar.

“Rekrutmen berbasis online ini memang lagi marak,” kata Eddy.

Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa pelaku cenderung meniru tindakan yang dilihat di internet—fenomena yang dikenal sebagai memetic violence atau memetic radicalization, yakni perilaku ekstrem yang muncul akibat meniru konten digital sebagai bentuk pencarian identitas atau pengakuan.

Kasus ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading sendiri terjadi pada Jumat (7/11/2025). Pelakunya adalah seorang siswa yang juga menjadi korban ledakan tersebut. Total terdapat 96 korban: 67 luka ringan, 26 luka sedang, dan tiga luka berat.

Dari lokasi kejadian, polisi menemukan tujuh bom rakitan yang dibawa oleh pelaku—empat di antaranya sempat meledak, masing-masing di area masjid dan taman baca dekat bank sampah sekolah.

Para korban kemudian dilarikan ke sejumlah rumah sakit, termasuk RSI Cempaka Putih, RS Polri Kramat Jati, RS Yarsi, dan RS Pertamina Jaya.

Sumber : tokopedia99.id