Jakarta: Meluasnya layanan keuangan digital yang kini turut menyasar pengguna berusia 13–17 tahun membuat perusahaan fintech semakin gencar memperketat perlindungan data maupun keamanan transaksi.
Peluncuran fitur DANA Premini menjadi contoh terbaru upaya industri untuk memberikan akses finansial kepada remaja tanpa mengabaikan standar keamanan yang semakin penting, terutama karena aktivitas ekonomi digital di kelompok usia muda terus meningkat.
Head of Product DANA Indonesia, Stevanus Fanius, menekankan bahwa ancaman di dunia digital tidak mungkin dihapus sepenuhnya, namun bisa ditekan melalui desain platform yang matang.
“Risiko memang tidak bisa hilang total, tapi bagaimana kita bisa meminimalkan dan mengelola risiko itu dengan optimal,” ujar Stevanus dalam sebuah diskusi pada peluncuran DANA Premini di Jakarta, Rabu, 26 November 2025.
Untuk menjawab potensi bahaya tersebut, DANA menyematkan berbagai lapisan kontrol pada akun pengguna remaja—mulai dari batas saldo, penyaringan fitur transaksi, pembatasan akses tertentu, hingga sistem deteksi otomatis yang memberi peringatan jika akun berinteraksi dengan pihak yang mencurigakan. Fitur-fitur ini disiapkan guna menekan potensi penipuan digital yang kerap menyasar pengguna usia belia.
Secara industri, langkah ini sekaligus menunjukkan arah baru sektor fintech Indonesia: menyediakan layanan keuangan yang ramah remaja, bukan hanya mudah diakses, tetapi juga dilengkapi proteksi yang sesuai dengan tingkat kerentanan penggunanya.
Meski tingkat inklusi keuangan di Indonesia terus menanjak, pemahaman remaja mengenai keamanan digital masih belum sejalan. Karena itu, inovasi berbasis mitigasi risiko semakin dibutuhkan untuk mengimbangi perkembangan ekosistem keuangan digital.
Editor : Pttogel
Sumber : okezone88.id