Liga335 — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan resmi terkait gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,7 yang mengguncang wilayah Pesisir Timur Hokkaido, Jepang, pada Jumat (12/12) waktu setempat. Lembaga tersebut memastikan bahwa guncangan tersebut tidak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami di wilayah pesisir Indonesia.
Lokasi dan Mekanisme Gempa
Menurut analisis BMKG, episenter gempa terletak pada koordinat 40,88 derajat Lintang Utara dan 142,76 derajat Bujur Timur. Pusat gempa berada di laut, tepatnya sekitar 290 kilometer di sebelah tenggara kota Sapporo, dengan kedalaman hiposenter yang relatif dangkal, yaitu 10 kilometer di bawah permukaan laut.
Daryono, selaku Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, menjelaskan bahwa gempa ini tergolong gempa dangkal yang dipicu oleh aktivitas subduksi atau penunjaman Lempeng Pasifik ke bawah Lempeng Okhotsk. Mekanisme sumber gempa menunjukkan pergerakan naik atau yang dikenal dengan istilah thrust fault.
Pernyataan Resmi dan Imbauan BMKG
Berdasarkan hasil pemodelan yang dilakukan, BMKG menyimpulkan bahwa gempa di Jepang ini tidak memiliki potensi untuk memicu gelombang tsunami yang dapat mencapai perairan Indonesia. Oleh karena itu, masyarakat yang tinggal di daerah pesisir diminta untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
“Hasil pemodelan hingga saat ini menunjukkan gempa tersebut tidak berpotensi memicu tsunami di wilayah Indonesia sehingga masyarakat pesisir diminta tetap tenang,” demikian bunyi pernyataan resmi dari BMKG.
Pemantauan Berkelanjutan
Hingga berita ini dirilis, BMKG menyatakan belum menerima laporan mengenai dampak kerusakan yang signifikan di wilayah terdampak gempa. Meski demikian, lembaga ini terus melakukan pemantauan secara intensif terhadap perkembangan aktivitas seismik di wilayah Jepang dan sekitarnya untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang dapat terjadi.
Kewaspadaan dan koordinasi yang baik tetap dijalankan untuk memastikan kesiapsiagaan menghadapi segala bentuk potensi bencana geofisika.